Sebelumnya kalian sudah tahu tentang kecerdasan buatan?
Nah kalo belum tahu,mari kita bahas bersama mengenai kecerdasan buatan sekarang okee!!
Kecerdasan buatan,yah pertama kali kita mendengarnya membuat kita berfikir seperti menonton film The Terminator yang merupakan manusia robot yang memiliki kecerdasan dalam beraksi layaknya seperti manusia ataupun Optimus prime dalam film The Transformers,yang dimana mobil tersebut bisa berubah menjadi robot perang yang mengesankan. Dari contoh tersebut menurut saya Kecerdasan Buatan adalah suatu sistem yang sudah di program dengan instruksi-instruksi untuk menyelesaikan permasalah dengan meniru sudut pandang manusia baik cara berfikir, maupun bisa melakukan tindakan penalaran terhadap data yang kurang lengkap.
Perbandingan mengenai kecerdasan buatan dengan kecerdasan alami/manusia
1. Kecerdasan buatan bersifat permanen/jangka panjang,beda halnya dengan kecerdasan manusia yang bisa dipengaruhi banyak faktor membuat kemampuan semakin menurun contohnya faktor usia.
2. Kecerdasan buatan dapat mengerjekan pekerjaan yang jauh lebih banyak dari pada kecerdasan manusia tanpa kelelahan.
3. Kecerdasan buatan lebih konsisten dan teliti dalam melakukan tugas dibandingkan kecerdasan manusia yang kadang kali melalukan beberapa kecerobohan.
4. Sedangkan kelebihan kecerdasan manusia lebih ke emosional yang tidak dimiliki kecerdasan buatan yaitu bisa meningkatkan kreatifitas kreasi sendiri dan inisitif dalam melakukan tindakan.
Salah satu hal dampak kecerdasan buatan yang membuat saya berfikir tidak setuju adalah dalam hal menggantikan peran manusia seutuhnya dalam bekerja. mengapa demikian? karena semakin berkembangnya teknologi membuat kita semakin malas,sudah pasti itu tidak bisa dibantah.semua yang kita ingin lakukan dengan mudahnya digantikan dengan teknologi yang semakin berkembang,buruknya dari hal tersebut ialah lapangan perkerjaan bagi manusia.Mari kita fokus ke para pekerja keras di sebuah perusahaan baik itu perusahaan negara maupun perusahaan asing. Coba kita bayangkan berapa banyak lapangan pekerjaan di tutup dengan adanya pergeseran pola dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan tersebut.Bagaimana nasib para buruh dan pekerja keras apabila perkerjaannya diberhentikan,apakah kita sebagai satu warga negara membiarkan hal tersebut? Tentu tidak,mungkin harus ada beberapa pertimbangan yang harus di fikirkan.Maka dari itu kita tidak bisa menerima begitu saja kemajuan teknologi apa saja di sekitar kita.Begitu lah teknologi ada sisi baiknya dan juga sisi buruknya, Tingal kita sendiri saja yang bisa memilah milah sisi baiknya untuk di ambil menjadi bahan pembelajaran,pada dasarnya hidup ini terus belajar.
Demikian pembahasan saya di artikel ini,semoga bermanfaat bagi para pembaca
Rabu, 27 September 2017
Rabu, 26 April 2017
Perancangan Sistem Terstruktur (Structured Analisys and Design / SSAD)
1. Konsep Dasar
1.1 Pendekatan dalam perancangan sistem ada 2 yaitu:
- Perancangan Sistem Terstruktur (Structured Analisys and Design / SSAD)
- Pancangan Sistem Berorientasi Objek(Object Oriented Analisys and Design/OOAD)
2. Perancangan Sistem Terstruktur
2.1 Perancangan Sistem Terstruktur (Structured Analisys and Design / SSAD)
Metode ini diperkenalkan pada tahun 1970, yang merupakan hasil turunan dari pemrograman terstruktur. Metode pengembangan dengan metode terstruktur ini terus diperbaiki sampai akhirnya dapat digunakan dalam dunia nyata.
Teknik perakitan di pabrik-pabrik dan perancangan sirkuit untuk
alat-alat elektronik adalah dua contoh dari konsep ini yang banyak
digunakan di industri-industri. Konsep ini memang relatif masih baru
digunakan dalam mengembangkan sistem informasi untuk dihasilkan produk
sistem yang memuaskan pemakainya. Melalui pendekatan terstruktur,
permasalahan-permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan
dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih
memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada
waktunya, sesuai dengan anggaran biaya pengembangannya, dapat
meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas
kesalahan). Salah satu tools dan teknik dalam pengembangan sistem
terstruktur adalah menggunakan DFD (Data Flow Diagram = Diagram Arus
Data, DAD).
Perancangan terstruktur merupakan aktivitas mentransformasikan hasil analisis kedalam suatu perencanaan untuk dapat diimplementasikan (diotomasikan). Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
2.2 Ciri-Ciri Utama Pendekatan Terstruktur
- Merancang berdasar modul
Modularisasi adalah proses yang membagi suatu sistem menjadi beberapa modul yang dapat beroperasi secara independen
- Bekerja dengan pendekatan top-down
Dimulai dari level atas (secara global) kemudian diuraikan sampai tingkat modul (rinci)
- Dilakukan secara iterasi
Dengan iterasi akan didapat hasil yang lebih baik, terlalu banyak iterasi juga akan menurunkan hasilnya dan menunjukkan bahwa tahap sebelumnya tidak dilakukan dengan baik.
- Kegiatan dilakukan secara pararel
Pengembangan subsistem-subsistem dapat dilakukan secara pararel, sehingga akan memperpendek waktu pengembangan sistem.
2.3 Kegiatan Perancangan Pada Pendekatan Terstruktur
- Perancangan Arsitektural
merancang struktur modul dengan mengacu pada modul analis yang sesuai (DFD).
- Perancangan Data
merancang struktur data yang kita butuhkan serta merancang skema basis data dengan megacu pada model analis yang sesuai (ERD).
- Perancangan Antarmuka
merancang komponen-komponen pengguna antarmuka dengan sistem lain.
- Perancangan Prosedural
merancang detail dari setiap fungsi pada modul, flowchart , dll.
3. Tools yang digunakan
3.1 Perancangan Terstruktur
- DFD (Data Flow Diagram )DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau
sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan
sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file
kartu, microfile, harddisk, tape, diskette dan lain sebagainya). DFD merupakan alat
yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam
sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan dokumentasi
dari sistem yang baik. - Kamus DataArus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir
diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external
entity). - Entity Relationship Diagram (ERD)ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.
- State Transition Diagram (STD)STD adalah suatu diagram yang menggambarkan bagaimana suatu proses dihubungkan satu sama lain dalam waktu yang bersamaan
4. Metodologi Pengembangan Sistem
5. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Struktur
5.1 Kelebihan
Pertanyaan : Bagaimana cara memilih alat pengembangan Sistem Terstruktur yang sesuai dan baik,dengan berbentuk Diagram atau Pseudo-code?
4.1 Metodologi Perancangan Terstruktur
- Metodologi pemecahan fungsional
Metodologi
ini menekankan pada pemecahan sistem ke dalam subsistem-subsistem yang
lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami, dirancang, dan
diterapkan.
- Metodologi berorientasi data
Metodologi ini menekankan pada karakteristik data yang akan diproses.
- Prescriptive methodologies
Metodologi
ini merupakan metodologi yang dikembangkan oleh sistem house dan
pabrik-pabrik perangkat lunak dan tersedia secara komersial dalam
paket-paket program.
5. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Struktur
5.1 Kelebihan
- SSAD Relatif simpel dan mudah dimengerti
- SSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer.
- Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk digunakan.
- SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industry.
- SSAD sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan.
- SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan
- SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
- SSAD tidak memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemograman berorientasi objek,
- Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD
- Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-terative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses.
- Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru).
Pertanyaan : Bagaimana cara memilih alat pengembangan Sistem Terstruktur yang sesuai dan baik,dengan berbentuk Diagram atau Pseudo-code?
Senin, 27 Februari 2017
Pengertian dan Tahapan Dalam System Development Life Cycle (SDLC)
Pengertian SDLC
Nama : Wahyu Gunawan
NIM : D1041151010
Sebelumnya ada yang tau apa itu SDLC? kalau belum mari kita bahas di artikel saya kali ini!
SDLC atau merupakan singkatan dari system development life cycle adalah Suatu gambaran proses rangkaian tahapan-tahapan yang
berupa siklus yang spesifik secara terstruktur dan teratur, dengan model dan metedologi yang
digunakan untuk menganalisis dalam proses pengembangan suatu sistem tertentu.
Dalam
pengembangan system menggunakan SDLC ada beberapa cara untuk
mengimplementasinya dengan metodologi yaitu waterfall model, prototype model,
RAD(Rapid Application Development) model, ASD(Agile Software Development)
model. Diantara keempat model tersebut waterfall, dan prototype adalah model
yang paling sering digunakan dalam pengembangan sistem.
SDLC merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan
sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: Planning
(perencanaan), Analysis (analisa), Design (desain), Development(pengembangan) ,Integration & Testing ( penggabungan dan Pengujian),Implementation
(Penerapan) ,dan (Maintenance
(pengelolaan). Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai
jenis metodologi pengembangan perangkat lunak
Dalam SDLC,
dijabarkan menjadi 7 langkah (aktifitas utama):
Seperti Planning, Analysis, Design, Development, Testing, Implementation dan
Maintenance. Karena langkah-langkah ini bersifat urut (skuensial) dengan
maksud, langkah ke 4 hanya bisa dilakukan jika langkah ke 3 sudah dilakukan,
maka gambar urutan mirip seperti ‘Air Terjun’, sehingga beberapa buku
menyebutnya juga sebagai ‘Waterfall Methodology‘.
1.
Planning :
Mendefinisikan sistem yang akan dikembangkan dan Membuat Manajemen Sistem. Pada fase ini diperlukan analisa kelayakan dengan mencari data atau melakukan proses information gathering kepada pengguna
2.
Analysis :
Mendefinisikan sistem yang akan dikembangkan
Membuat Manajemen Sistem, juga merupakan proses investigasi ini dapat meliputi mencari kebutuhan-kebutuhan informasi terkait dengan sistem yang akan dibangun
3.
Design :
Mendesain Technical Architecture dan Mendesain Model,Menganalisa data dan skema database, merancang user interface dan
program design. Hasil dari proses perancangan ini akan didapatkan
spesifikasi sistem.
4.
Development :
Membuat Technical Architecture,Menulis program,Membuat database, pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem (Coding)..
5.
Testing :
Melakukan berbagai testing terkait dengan sistem baru,Tahap ini merupakan tahap yang paling berpengaruh dalam proses pembuatan sistem, karena setiap bagian-bagian dalam perancangan harus sesuai,sehingga menghindari kesalahan perancangan ulang.
6.
Implementation: Menyiapkan
production,Documentation,dan Konversi Sistem yang ingin dibuat,proses mengimplementasikan rancangan dari tahap-tahap sebelumnya yang
meliputi pembangunan dan pengujian sistem, instalasi sistem, dan rencana
dukungan sistem
7.
Maintenance :
Setelah melewati tahap pengujian dan Implementation, selanjutnya Pemeliharaan yang dimaksud adalah untuk menjaga sistem supaya tetap
mampu beroperasi secara benar seperti pemeliharaan data, pembaharuan
sistem sesuai kebutuhuan baru, serta meningkatkan keamanan data dan membangun Helpdesk (layanan bantuan) dan Pemeliharaan berkala
Tujuan utama dari adanya pendekatan SDLC adalah menjaga
bahwa proyek pengembangan selalu terkendali. Selain itu, pendekatan ini
menjamin bahwa sistem yang dihasilkan akan sesuai dengan kebutuhan.
Berikut adalah salah satu contoh dari SDLC
1.Waterfall Model
Nama : Wahyu Gunawan
NIM : D1041151010
Langganan:
Postingan (Atom)