Rabu, 27 September 2017

Mengenal Kecerdasan Buatan (Artificial Intelegent)

Sebelumnya kalian sudah tahu tentang kecerdasan buatan?

Nah kalo belum tahu,mari kita bahas bersama mengenai kecerdasan buatan sekarang okee!!
 Kecerdasan buatan,yah pertama kali kita mendengarnya membuat kita berfikir seperti menonton film The Terminator yang merupakan manusia robot yang memiliki kecerdasan dalam beraksi layaknya seperti manusia ataupun Optimus prime dalam film The Transformers,yang dimana mobil tersebut bisa berubah menjadi robot perang yang mengesankan. Dari contoh tersebut menurut saya Kecerdasan Buatan adalah suatu sistem yang sudah di program dengan instruksi-instruksi untuk menyelesaikan permasalah dengan meniru sudut pandang manusia baik cara berfikir, maupun bisa melakukan tindakan penalaran terhadap data yang kurang lengkap.

Perbandingan mengenai kecerdasan buatan dengan kecerdasan alami/manusia
1. Kecerdasan buatan bersifat permanen/jangka panjang,beda halnya dengan kecerdasan manusia yang bisa dipengaruhi banyak faktor membuat kemampuan semakin menurun contohnya faktor usia.
2. Kecerdasan buatan dapat mengerjekan pekerjaan yang jauh lebih banyak dari pada kecerdasan manusia tanpa kelelahan.
3. Kecerdasan buatan lebih konsisten dan teliti dalam melakukan tugas dibandingkan kecerdasan manusia yang kadang kali melalukan beberapa kecerobohan.
4. Sedangkan kelebihan kecerdasan manusia  lebih ke emosional yang tidak dimiliki kecerdasan buatan yaitu bisa meningkatkan kreatifitas kreasi sendiri dan inisitif dalam melakukan tindakan.

Salah satu hal dampak kecerdasan buatan yang membuat saya berfikir tidak setuju adalah dalam hal menggantikan peran manusia seutuhnya dalam bekerja. mengapa demikian? karena semakin berkembangnya teknologi membuat kita semakin malas,sudah pasti itu tidak bisa dibantah.semua yang kita ingin lakukan dengan mudahnya digantikan dengan teknologi yang semakin berkembang,buruknya dari hal tersebut ialah lapangan perkerjaan bagi manusia.Mari kita fokus ke para pekerja keras di sebuah perusahaan baik itu perusahaan negara maupun perusahaan asing. Coba kita bayangkan berapa banyak lapangan pekerjaan di tutup dengan adanya pergeseran pola dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan tersebut.Bagaimana nasib para buruh dan pekerja keras apabila perkerjaannya diberhentikan,apakah kita sebagai satu warga negara membiarkan hal tersebut? Tentu tidak,mungkin harus ada beberapa pertimbangan yang harus di fikirkan.Maka dari itu kita tidak bisa menerima begitu saja kemajuan teknologi apa saja di sekitar kita.Begitu lah teknologi ada sisi baiknya dan juga sisi buruknya, Tingal kita sendiri saja yang bisa memilah milah sisi baiknya untuk di ambil menjadi bahan pembelajaran,pada dasarnya hidup ini terus belajar.

Demikian pembahasan saya di artikel ini,semoga bermanfaat bagi para pembaca

Rabu, 26 April 2017

Perancangan Sistem Terstruktur (Structured Analisys and Design / SSAD)

 
1. Konsep Dasar

1.1 Pendekatan dalam perancangan sistem ada 2 yaitu:
  1. Perancangan Sistem Terstruktur (Structured Analisys and Design / SSAD)  
  2. Pancangan Sistem Berorientasi Objek(Object Oriented Analisys and Design/OOAD)        
          Okey guys, pada kesempatan kali ini saya akan membahas terutama yang Pertama tentang Perancangan Sistem Terstruktur (SSAD),ingin tahu selengkapnya mari kita bahas bersama secara bertahap!


2. Perancangan Sistem Terstruktur

2.1 Perancangan Sistem Terstruktur (Structured Analisys and Design / SSAD)
          Metode ini  diperkenalkan  pada  tahun  1970,  yang merupakan  hasil  turunan  dari  pemrograman terstruktur.  Metode  pengembangan  dengan  metode terstruktur  ini  terus  diperbaiki  sampai  akhirnya  dapat digunakan dalam dunia nyata.  
            Teknik perakitan di pabrik-pabrik dan perancangan sirkuit untuk alat-alat elektronik adalah dua contoh dari konsep ini yang banyak digunakan di industri-industri. Konsep ini memang relatif masih baru digunakan dalam mengembangkan sistem informasi untuk dihasilkan produk sistem yang memuaskan pemakainya. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan-permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan anggaran biaya pengembangannya, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan). Salah satu tools dan teknik dalam pengembangan sistem terstruktur adalah menggunakan DFD (Data Flow Diagram = Diagram Arus Data, DAD).
         Perancangan terstruktur merupakan aktivitas mentransformasikan  hasil  analisis  kedalam  suatu  perencanaan  untuk  dapat diimplementasikan  (diotomasikan).  Pendekatan  terstruktur  dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques)  yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari  sistem  yang  dikembangkan  akan  diperoleh  sistem  yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. 

2.2 Ciri-Ciri Utama Pendekatan Terstruktur

  • Merancang berdasar modul
      Modularisasi  adalah  proses  yang  membagi  suatu  sistem menjadi beberapa modul yang dapat beroperasi secara independen
  • Bekerja dengan pendekatan top-down
     Dimulai  dari  level  atas  (secara  global)  kemudian  diuraikan sampai  tingkat modul (rinci)
  • Dilakukan secara iterasi
     Dengan iterasi akan didapat hasil yang lebih baik, terlalu banyak     iterasi juga  akan   menurunkan  hasilnya  dan menunjukkan  bahwa      tahap sebelumnya tidak dilakukan dengan baik.
  • Kegiatan dilakukan secara pararel
     Pengembangan  subsistem-subsistem  dapat  dilakukan  secara pararel, sehingga akan memperpendek waktu pengembangan sistem.

2.3 Kegiatan Perancangan Pada Pendekatan Terstruktur
  • Perancangan  Arsitektural
    merancang struktur modul dengan mengacu pada modul analis yang sesuai (DFD).
  • Perancangan Data
    merancang struktur data yang kita butuhkan serta merancang skema basis data dengan megacu pada model analis yang sesuai (ERD).
  • Perancangan Antarmuka
    merancang komponen-komponen pengguna antarmuka dengan sistem lain.
  • Perancangan Prosedural
    merancang detail dari setiap  fungsi pada modul, flowchart , dll.

3. Tools yang digunakan
3.1 Perancangan Terstruktur
  • DFD (Data Flow Diagram )
    DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau
    sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan
    lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan
    sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file
    kartu, microfile, harddisk, tape, diskette dan lain sebagainya). DFD merupakan alat
    yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam
    sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan dokumentasi
    dari sistem yang baik.

  • Kamus Data
    Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir
    diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external
    entity).

  • Entity Relationship Diagram (ERD)
    ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.   

  • State Transition Diagram (STD)
    STD adalah suatu diagram yang menggambarkan bagaimana suatu proses dihubungkan  satu  sama  lain  dalam  waktu  yang  bersamaan

4. Metodologi Pengembangan Sistem
4.1 Metodologi Perancangan Terstruktur

  •  Metodologi pemecahan fungsional

Metodologi ini menekankan pada pemecahan sistem ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami, dirancang, dan diterapkan.
  
  • Metodologi berorientasi data

Metodologi ini menekankan pada karakteristik data yang akan diproses.

  • Prescriptive methodologies

Metodologi ini merupakan metodologi yang dikembangkan oleh sistem house dan pabrik-pabrik perangkat lunak dan tersedia secara komersial dalam paket-paket program.

5. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Struktur
5.1  Kelebihan
  • SSAD Relatif simpel dan mudah dimengerti
  • SSAD  merupakan  pendekatan  visual,  ini  membuat  metode  ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer.
  • Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk digunakan.
  • SSAD  merupakan  metode  yang  diketahui  secara  umum  pada berbagai industry.
  • SSAD  sudah  diterapkan  begitu  lama  sehingga  metode  ini  sudah matang dan layak untuk digunakan.
  • SSAD  memungkinkan  untuk  melakukan  validasi  antara  berbagai kebutuhan 
 5.2  Kekurangan
  • SSAD  berorientasi  utama  pada  proses,  sehingga  mengabaikan kebutuhan non-fungsional. 
  • SSAD tidak memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemograman berorientasi objek,
  • Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD
  • Prinsip  dasar  SSAD  merupakan  pengembangan  non-terative (waterfall),  akan  tetapi  kebutuhan  akan  berubah  pada  setiap proses.
  • Interaksi  antara  analisis  atau  pengguna  tidak  komprehensif, karena  sistem  telah  didefinisikan  dari  awal,  sehingga  tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru).
 
 
 Pertanyaan : Bagaimana cara memilih alat pengembangan Sistem Terstruktur yang sesuai dan baik,dengan berbentuk Diagram atau Pseudo-code?




Senin, 27 Februari 2017

Pengertian dan Tahapan Dalam System Development Life Cycle (SDLC)

Pengertian SDLC


Sebelumnya ada yang tau apa itu SDLC? kalau belum mari kita bahas di artikel saya kali ini!
SDLC atau merupakan singkatan dari system development life cycle adalah Suatu gambaran proses rangkaian tahapan-tahapan yang berupa siklus yang spesifik secara terstruktur dan teratur, dengan model dan metedologi yang digunakan untuk menganalisis dalam proses pengembangan  suatu sistem tertentu.

Dalam pengembangan system menggunakan SDLC ada beberapa cara untuk mengimplementasinya dengan metodologi yaitu waterfall model, prototype model, RAD(Rapid Application Development) model, ASD(Agile Software Development) model. Diantara keempat model tersebut waterfall, dan prototype adalah model yang paling sering digunakan dalam pengembangan sistem.


SDLC merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: Planning (perencanaan), Analysis (analisa), Design (desain), Development(pengembangan) ,Integration & Testing ( penggabungan dan Pengujian),Implementation (Penerapan) ,dan (Maintenance (pengelolaan). Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak


      Dalam SDLC, dijabarkan menjadi 7 langkah (aktifitas utama):
 Seperti Planning, Analysis, Design, Development, Testing, Implementation dan Maintenance. Karena langkah-langkah ini bersifat urut (skuensial) dengan maksud, langkah ke 4 hanya bisa dilakukan jika langkah ke 3 sudah dilakukan, maka gambar urutan mirip seperti ‘Air Terjun’, sehingga beberapa buku menyebutnya juga sebagai ‘Waterfall Methodology‘.   
1.       Planning               : Mendefinisikan sistem yang akan dikembangkan dan Membuat Manajemen Sistem. Pada fase ini diperlukan analisa kelayakan dengan mencari data atau melakukan proses information gathering kepada pengguna

2.       Analysis                : Mendefinisikan sistem yang akan dikembangkan
Membuat Manajemen Sistem, juga merupakan proses investigasi ini dapat meliputi mencari kebutuhan-kebutuhan informasi terkait dengan sistem yang akan dibangun

3.       Design                  : Mendesain Technical Architecture dan Mendesain Model,Menganalisa data dan skema database, merancang user interface dan program design. Hasil dari proses perancangan ini akan didapatkan spesifikasi sistem.

4.       Development    : Membuat Technical Architecture,Menulis program,Membuat database, pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem (Coding)..

5.       Testing                 : Melakukan berbagai testing terkait dengan sistem baru,Tahap ini merupakan tahap yang paling berpengaruh dalam proses pembuatan sistem, karena setiap bagian-bagian dalam perancangan harus sesuai,sehingga menghindari kesalahan perancangan ulang.

6.       Implementation: Menyiapkan production,Documentation,dan Konversi Sistem yang ingin dibuat,proses mengimplementasikan rancangan dari tahap-tahap sebelumnya yang meliputi pembangunan dan pengujian sistem, instalasi sistem, dan rencana dukungan sistem

7.       Maintenance     : Setelah melewati tahap pengujian dan Implementation, selanjutnya Pemeliharaan yang dimaksud adalah untuk menjaga sistem supaya tetap mampu beroperasi secara benar seperti pemeliharaan data, pembaharuan sistem sesuai kebutuhuan baru, serta meningkatkan keamanan data dan membangun Helpdesk (layanan bantuan) dan Pemeliharaan berkala

Tujuan utama dari adanya pendekatan SDLC adalah menjaga bahwa proyek pengembangan selalu terkendali. Selain itu, pendekatan ini menjamin bahwa sistem yang dihasilkan akan sesuai dengan kebutuhan.



Berikut adalah salah satu contoh dari SDLC 

1.Waterfall Model



 
Nama : Wahyu Gunawan
NIM  :  D1041151010