Senin, 27 Februari 2017

Pengertian dan Tahapan Dalam System Development Life Cycle (SDLC)

Pengertian SDLC


Sebelumnya ada yang tau apa itu SDLC? kalau belum mari kita bahas di artikel saya kali ini!
SDLC atau merupakan singkatan dari system development life cycle adalah Suatu gambaran proses rangkaian tahapan-tahapan yang berupa siklus yang spesifik secara terstruktur dan teratur, dengan model dan metedologi yang digunakan untuk menganalisis dalam proses pengembangan  suatu sistem tertentu.

Dalam pengembangan system menggunakan SDLC ada beberapa cara untuk mengimplementasinya dengan metodologi yaitu waterfall model, prototype model, RAD(Rapid Application Development) model, ASD(Agile Software Development) model. Diantara keempat model tersebut waterfall, dan prototype adalah model yang paling sering digunakan dalam pengembangan sistem.


SDLC merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: Planning (perencanaan), Analysis (analisa), Design (desain), Development(pengembangan) ,Integration & Testing ( penggabungan dan Pengujian),Implementation (Penerapan) ,dan (Maintenance (pengelolaan). Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak


      Dalam SDLC, dijabarkan menjadi 7 langkah (aktifitas utama):
 Seperti Planning, Analysis, Design, Development, Testing, Implementation dan Maintenance. Karena langkah-langkah ini bersifat urut (skuensial) dengan maksud, langkah ke 4 hanya bisa dilakukan jika langkah ke 3 sudah dilakukan, maka gambar urutan mirip seperti ‘Air Terjun’, sehingga beberapa buku menyebutnya juga sebagai ‘Waterfall Methodology‘.   
1.       Planning               : Mendefinisikan sistem yang akan dikembangkan dan Membuat Manajemen Sistem. Pada fase ini diperlukan analisa kelayakan dengan mencari data atau melakukan proses information gathering kepada pengguna

2.       Analysis                : Mendefinisikan sistem yang akan dikembangkan
Membuat Manajemen Sistem, juga merupakan proses investigasi ini dapat meliputi mencari kebutuhan-kebutuhan informasi terkait dengan sistem yang akan dibangun

3.       Design                  : Mendesain Technical Architecture dan Mendesain Model,Menganalisa data dan skema database, merancang user interface dan program design. Hasil dari proses perancangan ini akan didapatkan spesifikasi sistem.

4.       Development    : Membuat Technical Architecture,Menulis program,Membuat database, pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem (Coding)..

5.       Testing                 : Melakukan berbagai testing terkait dengan sistem baru,Tahap ini merupakan tahap yang paling berpengaruh dalam proses pembuatan sistem, karena setiap bagian-bagian dalam perancangan harus sesuai,sehingga menghindari kesalahan perancangan ulang.

6.       Implementation: Menyiapkan production,Documentation,dan Konversi Sistem yang ingin dibuat,proses mengimplementasikan rancangan dari tahap-tahap sebelumnya yang meliputi pembangunan dan pengujian sistem, instalasi sistem, dan rencana dukungan sistem

7.       Maintenance     : Setelah melewati tahap pengujian dan Implementation, selanjutnya Pemeliharaan yang dimaksud adalah untuk menjaga sistem supaya tetap mampu beroperasi secara benar seperti pemeliharaan data, pembaharuan sistem sesuai kebutuhuan baru, serta meningkatkan keamanan data dan membangun Helpdesk (layanan bantuan) dan Pemeliharaan berkala

Tujuan utama dari adanya pendekatan SDLC adalah menjaga bahwa proyek pengembangan selalu terkendali. Selain itu, pendekatan ini menjamin bahwa sistem yang dihasilkan akan sesuai dengan kebutuhan.



Berikut adalah salah satu contoh dari SDLC 

1.Waterfall Model



 
Nama : Wahyu Gunawan
NIM  :  D1041151010